Asal Usul Kain Bordir Di Tasikmalaya


1. Pada awal tahun 1920, mesin jahit mulai masuk ke Indonesia. Pada masa itu, hanya pejabat Belanda yang dapat mendatangkan mesin jahit serta membuat usaha jahit dengan tenaga kerja dari Indonesia.

2. Mesin jahit kala itu dikenal dengan sebutan "juki" dan merek mesin jahit yang paling terkenal saat itu bermerk Singer.

3. Seiring dengan perkembangan zaman, melalui kreativitas yang ada, mulailah dihasilkannya bordir. Adapun yang menguasai teknik bordir kala itu adalah orang Tionghua, hal ini bisa dibuktikan dari motif bunga serta tanaman khas nagara Cina pada bordiran.

4.Pada tahun 1925, seorang tenaga kerja perusahaan Singer bernamaUmayah, mulai muncul keinginan untuk mandiri dengan memilih pulang ke kampung halamannya di Tasikmalaya, dengan membawa mesin juki.

5. Umayah pun mulai mengajari warga daerah Kawalu, Tasikmalaya, cara membuat bordir.

6. Secara pasti, ribuan penduduk Tasikmalaya mulai bergantung melalui usaha bordiran ini. Sampai dengan tahun 2011, usaha bordir tercatat menyerap 12.000 tenaga kerja di 1.229 unit usaha. 
Nilai investasi mencapai Rp.98 miliar dengan nilai produksi mencapai Rp.586 Miliar.

7. Pesanan dari mancanegara terhadap bordir Tasikmalaya pun berdatangan dari negara Malaysia, Brunei, Singapura serta Thailand.

8. Setelah 87 tahun dari usaha perintisan yang dilakukan Umayah, usaha bordir tetap bisa memakmurkan penduduk Tasikmalaya.

 Tercatat, Haji Umar ( 54 ) yang berasal dari daerah Kelurahan Gunung Gede, Kecamatan Kawalu, Tasikmalaya, mengatakan bahwa awal mulanya ia hanyalah seorang Tukang Kredit di Jakarta, namun karena krisis ekonomi di tahun 1997, ia banting setir menjadi perajin bordir dengan membuat mukena bordir. 

Ia bisa berhasil dengan dapat naik haji, bisa mempunyai tanah yang lebar serta mempunyai rumah besar. Di tahun 2012, omsetnya tercatat kira-kira mencapai Rp. 100 juta  untuk 40 kodi per bulan.
 Bahkan menjelang lebaran, permintaan bisa mencapai 100 kodi mukena per bulannya.

9. Haji Yayat Ruhiyat ( 55 ) menceritakan hal serupa. Melalui usaha bordir, ia bisa mempunyai karyawan 100 orang, bisa mempunyai omset Rp.100 juta - 150 juta perbulan, bisa menyekolahkan anaknya 5 orang sampai dengan perguruan tinggi.

Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Asal Usul Kain Bordir Di Tasikmalaya ini dipublish oleh Unknown pada hari Selasa, 12 Februari 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Asal Usul Kain Bordir Di Tasikmalaya
 

0 komentar:

Posting Komentar